KH. Fadlullah, S.Pd., M.Pd., Ketua PW RMI Jawa Tengah |
Banyumas - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024, PCNU Banyumas menggelar acara Halaqoh dan Seminar bertema “Penguatan Kemandirian Ekonomi Pesantren serta Implementasi Perda Pesantren di Banyumas” pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Acara berlangsung di Aula Al-A'la PCNU Banyumas dan dihadiri oleh pengasuh pondok pesantren, tokoh agama, para santri, dan masyarakat umum.
Ketua Panitia Hari Santri Nasional PCNU Banyumas, Gus Muhammad, menyampaikan laporan kegiatan selama Hari Santri Nasional di Kabupaten Banyumas. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung rangkaian acara tersebut, yang bertujuan memperkuat peran pesantren dalam masyarakat, terutama di bidang ekonomi dan sosial.
Acara dibuka oleh Rais Syuriyah PCNU Banyumas, KH Drs. Mughni Labib, M.Si., yang menyampaikan bahwa selain seminar, telah dilaksanakan kegiatan bahtsul masail. Bahtsul masail ini membahas berbagai persoalan aktual, termasuk perubahan status mushola menjadi masjid selama pandemi dan isu-isu terkait ujaran kebencian yang marak terjadi belakangan ini.
Seminar Implementasi Perda Pesantren di Banyumas
Seminar dibagi menjadi dua sesi utama. Pada sesi pertama, topik yang dibahas adalah "Implementasi Perda Pesantren di Banyumas," dengan menghadirkan tiga pembicara utama:
- Dr. H. Ibnu Asaduddin, S.Ag., M.Pd., Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Banyumas, yang memaparkan peran pemerintah dalam mendukung perkembangan pesantren melalui kebijakan daerah.
- KH. Fadlullah, S.Pd., M.Pd., Ketua PW RMI Jawa Tengah, yang menjelaskan pentingnya perda pesantren sebagai dasar hukum dalam meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren.
- Imam Ahfas, S.Pd., M.Pd., Wakil Ketua DPRD Banyumas, yang membahas peran DPRD dalam mendukung pengembangan pesantren melalui legislasi dan anggaran.
Penguatan Kemandirian Ekonomi Pesantren
Pada sesi kedua, seminar berfokus pada "Penguatan dan Kemandirian Ekonomi Pesantren" dengan menghadirkan dua praktisi di bidang agribisnis sebagai pembicara:
- Hasan Susanto, S.Ag., seorang pengusaha dan praktisi pertanian durian, yang membagikan pengalamannya dalam membangun usaha pertanian yang dapat menjadi contoh untuk kemandirian ekonomi di pesantren.
- Drs. Bagus Hernowo, M.Pd., MM, NLP, pengusaha dan praktisi pertanian kelengkeng dari Kress Nusantara, yang memaparkan strategi bisnis pertanian yang dapat diterapkan di lingkungan pesantren untuk menciptakan kemandirian ekonomi.
Melalui seminar ini, diharapkan pesantren-pesantren di Banyumas tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga mampu berkontribusi secara ekonomi bagi lingkungan sekitarnya. Kolaborasi antara pemerintah, legislatif, dan para pengusaha ini diharapkan dapat membawa pesantren di Banyumas menuju kemandirian yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
0 Komentar