Addin Jauharudin Tegaskan Soliditas Banser, Jangkar Indonesia dalam Menjaga Harmoni Bangsa


 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, H. Addin Jauharudin, menegaskan pentingnya solidaritas, kerapian, dan disiplin satu komando bagi seluruh anggota Banser. Ia mengingatkan agar setiap kader tetap berada dalam barisan organisasi saat menjalankan tugas pengabdian, demi menjaga marwah dan kekuatan kolektif Ansor-Banser di tengah dinamika kebangsaan.


Momentum kegiatan yang berlangsung pada bulan Desember ini, menurut Addin, memiliki makna mendalam karena beriringan dengan haul K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) serta peringatan pengorbanan Sahabat Riyanto. Ia menegaskan bahwa dedikasi kader Banser hari ini belum sebanding dengan pengorbanan Riyanto yang rela gugur demi menyelamatkan jemaat gereja dari ancaman bom. Peristiwa tersebut menjadi simbol jihad kemanusiaan dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kebhinekaan Indonesia.


Mengusung visi “Harmoni Bangsaku, Lestari Alamku”, Addin menjelaskan bahwa Banser memiliki dua mandat utama, yakni menjaga keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta berperan aktif dalam pelestarian lingkungan hidup. Ia menegaskan bahwa setiap pihak yang mengganggu keamanan masyarakat akan berhadapan dengan Banser yang bersinergi bersama Polri dan TNI.


Dalam konteks pengamanan nasional, Addin menegaskan bahwa Ansor dan Banser merupakan sahabat strategis Polri. Ia menawarkan delapan satuan khusus Banser, mulai dari Bagana, Balantas, Basada, hingga Densus 99 untuk dikolaborasikan atau diperbantukan dalam membantu tugas kepolisian, khususnya pada pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta upaya menjaga ketertiban masyarakat.


Infografis Sambutan H. Addin Jauharudin, Ketum PP GP Ansor 


Menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu dan potensi bencana, Addin juga memerintahkan aktivasi penuh Banser Tanggap Bencana (Bagana) dari tingkat pusat hingga ranting. Seluruh jajaran diminta untuk selalu siap siaga dalam menjalankan tugas kemanusiaan dan penanggulangan bencana di berbagai daerah.


Selain itu, Ansor dan Banser ditegaskan sebagai mitra strategis pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam menggerakkan program-program nasional. Peran tersebut meliputi menjadi pusat pengembangan anak muda, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja.


Pemilihan lokasi kegiatan di Makam Sunan Gunung Jati disebut bukan tanpa alasan. Sosok Sunan Gunung Jati merupakan simbol keragaman dan persatuan, sebagai wali sekaligus sultan dengan latar belakang keluarga yang beragam. Nilai tersebut menjadi teladan dalam merawat kerukunan antarumat beragama di Indonesia.


Menutup sambutannya, Addin mengibaratkan Banser sebagai jangkar kapal besar bernama Indonesia. Meski tidak selalu tampak di permukaan, Banser bekerja dalam diam dengan kekokohan untuk memastikan bangsa ini tetap stabil, tidak hanyut oleh badai perpecahan maupun bencana alam.




0 Komentar